pertanyaan seorang teman dalam rumahnya
menariku ketepi rasa heran
dan tiba tiba saja aku merasa ada
ia ada untuk mengubah dunia dan bukan untuk menjadi sampahnya
begitulah ia menjelaskan dengan keyakinannya
mengubah dunia menjadi ketupat atau kue lipat?
dalam canda sophist aku berkelekar
alangkah hebatnya manusia yang mengubah dunia
aku kepojok..
merangkul kaki dan beringsut dalam gigil
aku berharap menjadi debu krikil atau batu
hilang tanpa bentuk melebur dalam kelemahan seorang hamba
yang tidak memiliki kekuatan dan daya selain apa yang dipinjamkan oleh-Nya
jika aku ada itu toh karena izin-Nya
maka membayangkan mengubah dunia
mengubah hidupku sendiripun aku belum tentu bisa
maka bagaimana mungkin aku mampu mendongakan kepala
sementara hidup yang adapun aku harus tunduk dalam aturan-Nya
bagaimana bisa aku mengubah apa yang telah menjadi ketetapan-Nya
mengubah adalah membikin baru dari yang ada
menambahnya atau membuatnya
sementara aku hanyalah hamba
tugasku tunduk dan patuh
bukan mengubah dari yang sudah ada
Allahlah yang berhak mengubah
tugas hamba hanya menjalani ketetapan-Nya
ah...
hanya banyolan kosong
semakin tinggi optimismenya
semakin sombong pemiliknya
semakin sombong manusia
semakin jauhlah ia dari Tuhannya
ya Allah..
ajari aku menjadi rumput
meski terpotong dan tercerabut
aku tetap belajar untuk senantiasa tumbuh
bertasbih tiada henti memuji-Mu
la haula wala quawata illa billahi
hamba bersujud..