TRIK MENULIS CERPEN ALA LILY


By: Lilyani Husain


1.    Menulislah langsung ketika sebuah ide muncul di kepalamu. Kalau sedang berhalangan untuk menulis secara langsung (laptop drop dan lagi nggak bisa ngecharge karena listrik mati, atau sedang berada di jalan tapi ide itu muncul tiba-tiba), rangkailah ide cerita itu di dalam kepala dengan menciptakan sebuah panggung pertunjukan, siapkan seting tempat dan tokohnya, lalu buatlah alur ceritanya.

2.    Bagaimana kalau ide itu tiba-tiba muncul di saat yang benar-benar sedang sibuk, saat sedang rapat dengan pimpinan misalnya? Buatlah, sebuah catatan kecil di selembar kertas, atau di buku catatanmu, di halaman paling belakang dan bukalah nanti setelah keluar dari ruang rapat.

3.    Biasanya, ketika memiliki ide dan langsung ingin di tuangkan, ada saja kendalanya. Ide yang tiba-tiba hilang, dipanggil Ibu, disuruh ini-itu, dan lain-lain. Lalu, pelan-pelan ide itu hilang dan tak bisa ditulis lagi, sudah mentok. Maka cara yang biasa kulakukan adalah : duduk menghadap ke laptop, main game, merefresh otak dan menyegarkan pikiran. Atau duduk minum teh hangat atau milo hangat. Di saat sedang refresh seperti itu, kadang-kadang ide yang hilang suka mengintip dari jauh dan berharap untuk di cari-cari. Ketika dia merasa tidak diperdulikan, dia akan muncul kembali di hadapanmu.

4.    Stop! Tak ada ide lagi, idenya habis di tengah jalan dan tidak tahu ceritanya mau di bawa kemana. Maka berhentilah menulis cerita itu, endapkan saja dulu, seminggu, dua minggu atau sampai kau teringat bahwa kau punya tulisan yang masih terpending. Biasanya, dalam keadaan seperti itu, ide-ide baru akan bermunculan atas kemunculan ide lama yang sudah diendapkan. Dan biasanya lagi, setelah mengalami pengendapan beberapa lama dan membaca kembali, setelah itu kesalahan-kesalahan kecil yang terlewat di awal menulis cerita, akan terlihat sangat besar, dan itu menjadi kesempatan untuk memperbaiki tulisan kita.

5.    Menulislah dengan hati. Jangan memaksakan dirimu untuk menulis sesuatu yang tidak ingin kau tulis.

6.    Bila ingin menulis sesuatu yang berhubungan dengan sebuah benda atau sebuah tempat, tapi kau belum mengenalnya, maka carilah referensi sebanyak-banyaknya. Itu akan sangat membantumu dalam mengembangkan tulisanmu.

7.    Masukkan dirimu ke dalam cerita yang sedang ditulis. Anggaplah kau adalah seseorang yang menjadi saksi bisu semua kejadian yang ada dalam ceritamu.

8.    Berhati-hatilah dalam menulis cerita, karena kadang-kadang, cerita yang ditulis bisa membawa emosi kita. Ketika ada adegan marah, sedih dan lain sebagainya. Sebagai penulis, maka kita harus lebih jago untuk menghandle emosi kita.

9.    Mengenai EYD, saat menulis ide pertama kali, yang akan kulakukan adalah melupakan EYD yang tersulit menurutku yaitu, penempatan titik, koma, tanda seru dan spasi. Setelah mulai lelah menulis ide itu, barulah membacanya dari awal dan mulai memperbaiki EYD yang telupa.

10.    Hati-hati! Rasa bosan kadang menyergap ketika menulis cerpen yang jumlah halamannya lebih dari 10 halaman. Siapkan diri untuk melawan kebosanan itu, tapi ingat jangan memaksakan diri. Tulisan itu adalah cerminan dari isi hati kita sendiri, maka tulislah dia dengan hati, dan jangan dengan paksaan.

+ Add Your Comment