SAHABAT SEJATI: SAHABATKU (1)

Kriingg......!!!!
Gubraak... !!
Saking terkejutnya aku terjatuh ke lantai.   Sial!, dingin sekali lantainya. Aku berusaha bangkit dengan tangan meraba-raba meja  meraih jam beker yang entah berada dimana.  Aku baru ingat , sengaja kunyalakan beker lebih pagi.   Ada ulangan Biologi hari ini, rencananya mau  membaca sedikit siapa tahu berguna nanti.   Aku ke toilet ambil air wudlu , semoga Allah berbaik hati mengurangi bebanku hari ini .
Selesai sholat Shubuh kusandarkan badanku di dinding ranjang dan bersiap-siap dengan catatan Biologiku yg sangat lusuh.   Aku,baca,baca,baca... dan.....Handphoneku berbunyi mengagetkan aku yang tengah....ketiduran,loh?
"Paan..?"  aku terima panggilan telepon dari Nael , sahabatku.
"Sob, lu  sudah belajar? "
"Apa,ah.. oh.. oh iya ini lagi belajar kok" kataku ragu ragu.
"Siip, nanti gw bisa tanya-tanya ya??"
"Hm..." Itu saja yang kubilang.
Sambungan pun terputus.
Aku terdiam,perasaanku sedikit senang sepertinya.   Lelaki itu,dia…..Aah,   susah kujelaskan. Ok..Aku jatuh cinta padanya!!!!
Baiklah, aku jelaskan.  Perasaan aneh ini aku rasakan sejak tahun lalu.    Saat itu aku baru mulai menjalani hidupku sebagai Gay dengan memiliki pasangan sejenis diluar sana.   Hm,beban sih, tapi aku menikmatinya. Sama seperti temanku yg selalu mengajak ceweknya saat pulang sekolah, kencan saat malam minggu ataupun telpon-telponan sampai berjam jam.  Waktu itu datanglah seorang Nael ke sekolah .   Lelaki setinggi 170 cm , berat 65 kg dengan rambut cepaknya telah mencuri perhatianku.   Senyumnya menebar virus cinta ke hati ku dengan lesung pipi sebagai pemanisnya.
Aku yang sedang mabuk kepayang, berusaha berbagai cara untuk mendekati si keren Nael, mulai dari organisasi yang sama bahkan ekstra kulikuler yang sama pula.  Yah, namanya juga jatuh cinta aku berusaha sekuat tenaga mendapatkannya, walaupun kusadari dia adalah Straight.   Aku tidak memikirkan itu yang penting aku bisa selalu dekat dengannya.   Hingga akhirnya  inilah kami... sepasang sahabat.
"Diaz.....!!!! "teriakan itu bersumber dari teras rumah. Hah! Nael sudah datang!
"Ya sebentar ! " teriakku .  Aku bergegas merapikan baju dan berlari keluar kamar menuju teras rumah.
"Bu.. berangkat yaa??!" 
"Gak sarapan" , Ibu menghampiri.
"Nanti saja..." ucapku sambil mencium pipi Ibu.
Saat ku buka pintu teras.Badanku malah terdiam terpaku melihat dia,keren sekali anak ini.  Meskipun hanya memakai seragam sekolah dimataku dia terlihat sangat berbeda.
"Heh...!! bengong aja!! "tegurannya menyadarkanku. “Cepet jalan, ntar telat" katanya lagi..
“I iya.." Merasa gak ya , kalau aku gugup?
Kami berjalan menuju sekolah , karena kebetulan jarak rumah kami dengan sekolah lumaya dekat.
"Elu gak belajar ?" tanyaku.
“Susah masuknya,elu tau kan gw gak suka sama pelajaran IPA ," katanya enteng
“Ah mau IPA mau IPS elu sama aja begonia." Aku tertawa.
"Wah, sudah tau ternyata." Nael pun ikut tertawa.

***

Akhirnya ulangan pun berlalu.Lega sekali perasaanku ini, soal-soal yang diajukan tidak sesulit yang aku kira.  Walau begitu masih saja Nael minta contekan kepadaku.   Ya sudah lah..
"Thanx ya brow bantuin gua barusan."
"Yaudah,traktir gua makan." Terang saja aku lapar,tadi pagi blom sarapan..
"Ok.. jangan mahal mahal yaa? Elu tau kan gue lagi nabung buat beli sepatu basket." Nael mendekap pundakku sambil berjalan ke arah kantin..
Di kantin aku segera menghantam nasi kuning dengan porsi lebih banyak.
Tanpa kusadari Nael memperhatikan tingkahku.
"Elu lapar banget ya?" pertanyaan bodoh menurutku.
"Ya elu tau sendiri kan gue gak sempet sarapan tadi pagi, jelas lah laper," kataku. dengan mulut penuh makanan."Eh ini bener ya elu traktir gue"
Nael tertawa. "Tenang aja lah,gue gak bakal kabur.. hahaha!!"
"Malam minggu elu ada acara?" tanya Nael sambil mengunyah krupuk.
"Gak, elu nyindir gue ya? mentang mentang gue jomblo" kataku ketus...
Nael tertawa" Gak lah Az.. emang gue punya pacar gitu? "
"Emang kenapa?"
" Kita jalan yuk,nongkrong di Dago" katanya santai, tapi jelas sangat membuat aku kaget setengah mati.Sampai-sampai sendokku lepas ke lantai.
" Alaahh,segitu kagetnya sih elu,kayak gak pernah diajak jalan aja."
Sumpah aku malu sekali.."Ah elu biasa aja kok,emang ngapain ajak ajak gue? mending ajak siapa lah,cewek yang elu taksir"
"Gak ah.. gue pingin fun aja ma temen gue," jawabnya santai.
Oh God!! mungkin tidak ya dia sakit seperti aku?
***
Sebentar lagi Nael datang ke rumah. Sambil berdiri di depan cermin aku bertanya-tanya cukup keren kah aku? Sial! kenapa ini kuanggap anggap ini kencan? Ini hanya sekedar hang out dengan seorang sahabat, yah siapa tahu disana kami bertemu dengan temen teman yang lain. Ah,intinya aku senang malam ini.Itu saja.
"Diaz..! itu Nael sudah datang..!" Suara ibu membuyarkan lamunanku.
Aku bergegas keluat kamar"Ya sudah bu, aku berangkat ya..!"
"Hati-hati..!"ujar Ibu.
Saat diteras rumah.
"Wei rapi bener,mau ke kondangan ya?” Sumpah sindirannya buat aku tersinggung.
"Yaa.. siapa tau ketemu cewek cantik,” alasanku.
Kalau kulihat penampilan Nael malam ini,terlihat simpel dengan kaos dan jeans sobek sobeknya,tapi tetap dimataku dia keren sekali.
Kami nongkrong di daerah Jalan Merdeka, dengan beberapa teman tentunya.Banyak sekali acara malam ini, Modern Dance, Band Lokal bahkan Dangdutan pun tersedia. Yah walaupun ini tidak seperti yang kupikirkan , tapi aku cukup menikmatinya, buktinya kami pulang larut malam sekitar jam 1 pagi.
"Eh Az... gue nginep di rumah elu ya?" kata Nael.
Dhuaarrrr.......!!!
Aku merasa seperti disambar petir"Hah...!!" Merasa tidak ya kalau aku terkejut?
"Elu kenapa sih? Kok kayak yang kaget banget? Gak boleh ya?"
"Bo.. boleh aja.. that's fine.. gak masalah," kataku gugup. Namun jauh dalam hati aku girang sekali.
***
Dirumah aku disambut dingin oleh Ibu,maklum aku tidak bawa kunci rumah dan itu mengganggu acara tidur ibuku.
Nael dan aku memasuki kamar dengan langkah lelah , saat di depan ranjang Nael langsung menjatuhkan badannya ke ranjang.
"Hm.. kamar elu nyaman juga ya? kayaknya gue bakal sering sering tidur disini."
"Thanks," itu saja komentarku
Aku ikut membaringkan badan ke ranjang. Capek sekali, itu sebabnya terasa nyaman sekali aku disana. Kami berdua terdiam menatap langit-langit, tak ada yang aku fikirkan hanya diam saja. beberapa saat kemudian aku menoleh melihat wajahnya.Ah... belum tidur rupanya.
"Melamunin siapa? "tanyaku.
"Menurut elu siapa?" Dia malah berbalik tanya.
Aku tersenyum berharap dia sedang memikirkan aku.."Gak tau," jawabku.
Kembali kami terdiam...lama lama Nael tertidur juga. Kuperhatikan wajahnya. Dia tertidur seperti anak kecil, begitu pulas. Kadang aku bertanya tanya kenapa aku begitu menyayanginya? Ini tidak seperti perasaanku saat pacaran dengan pacarku yang dulu. Ini begitu indah dan tulus. Ingin sekali melakukan sesuatu yang membuat dia senang,setidaknya buat dia nyaman. Saat-saat seperti ini aku ingin sekali menciumnya, semoga tidak terjadi ya Allah. Kuhapus keringat di dahinya dengan hati hati.Selamat tidur Nael..
Bagaimana juga  sebesar apapun rasa sayangku padanya aku harus bisa kendalikan emosi ini. Aku telah berjanji ini akan menjadi rahasia dan akan tetap menjadi rahasia tak ada yang boleh tau kecuali diriku sendiri. kadang aku menyesal dengan keadaan ini. Satu hal yang perlu kuyakini, aku tidak minta menjadi orang sakit..!!
Pagi pagi sekali aku beranjak dari tidur. Semalam tidurku kurang nyenyak jadi aku bisa bangun sepagi ini tanpa bantuan weker. Kutengok Nael, dia masih tertidur lelap dengan selimut yang menutupi seluruh badannya. Segera aku beranjak menuju kamar mandi untuk mengambil air Wudlu.
Aku melakukan ibadah wajibku dan berdoa untuk keluarga dan Almarhum Ayah.
"Eh elu doain gue ya?" Nael menepuk pundakku.
"Doain? doa aja sendiri." Aku beranjak dari Sajadah dan melemparkan handuk ke wajahnya.. "Sudah , Sholat sana. Kalo elu temen gue elu kudu rajin sholat."
Nael tertawa sambil beranjak dari ranjang ke kamar mandi.
Rencana nya pagi ini kami akan jogging disekitar komplek perumahan .
"Az.. gue pinjem kaos olahraga dong..!"
"Nih..!" kulemparkan kaos olahraga dari lemari pakaianku ke arahnya.
Nael melepaskan pakaiannya dihadapanku. Ya ampun aku tidak tahan melihatnya,bergegas aku ke kamar mandi. Aku terdiam disana sambil berfikir buat apa aku malu melihatnya?
Maka mulailah kami berjogging di sepanajang komplek rumahku.
"Wah , enak ya jogging di sekitar rumah elu," kata nael "Banyak cewek cakepnya," tambahnya sambil tertawa.
"Ya,” Itu saja komntarku, aku tidak suka dari tadi Nael selalu menggoda perempuan yang lewat. "Basket yuk ?"tawar ku.
Dan kami menutup acara Jogging dengan bermain basket bersama teman-teman tetanggaku. Nael pulang setelah makan siang dirumah ku. Aku sangat senang menghabiskan waktu dengannya...Sahabatku.

+ Add Your Comment