Cinta Segitiga Duo Pembela Kebenaran

By: Selir Safarynie dan Yu Surya Kangkung


Langit lembah Azzura sangat biru, angin berhembus meniupkan kedamaian, tapi semuanya berubah ketika duo pembela kebenaran di lembah tersebut terlibat cinta segitiga. Suripsun tiba-tiba menjauhi Selirmoon begitu tahu kalau Rossistar lebih memilih Selirmoon. Persahabatan antara Suripsun dan Selirmoon menjadi retak. Tak ada senyum sapa, apa lagi salam. Hal ini membuat Rossistar merasa risih. Sebenarnya, rasa cinta Rossistar kepada Suripsun dan Selirmoon sama besarnya. Mereka berdua sama cantiknya. Suripsun menyilaukan pandangan setiap lelaki yang melihatnya. Begitupun dengan Selirmoon, ia begitu mempesona di mata para pria. Ditambah lagi mereka sama-sama pembela kebenaran. Rossistar bingung, ia tidak ingin sama sekali merusak persahabatan keduanya yang telah berjuang membela kebenaran. Akhirnya Rossistar memutuskan untuk menemui sahabatnya Pedrosky, meminta pendapat, apa yang seharusnya ia lakukan. Rossistar memacu 46nya dengan kecepatan tinggi menuju bukit Laguna Seca, tempat tinggal Pedrosky. Alangkah terkejutnya Rossistar, ketika ia sampai di bukit tersebut, Pedrosky tergeletak sekarat bersama 26nya. Rossistar tahu, hal ini pastilah ulah Black Circuit. Rossistar bingung, apa yang harus ia lakukan. Kejahatan Black Crrcuit pun semakin menjadi-jadi. Korban bertambah banyak. Mulai dari Pedrosky, lalu menyusul Stonerain dan Lorenzenith. Rossistar sudah tidak tahan lagi dengan keadaan ini. Ia menemui Suripsun.
“Suripsun, kamu pasti sudah dengar kekacauan di bukit Laguna Seca,” ujar Rossistar.
“Lantas, apa hubungannya denganku?!” tanya Suripsun agak ketus.
“Suripsun berjuanglah bersama Selirmoon untuk membasmi kejahatan Black Circuit.”
Suripsun tersenyum sinis seraya berkata, “Duo pembela kebenaran sudah bubar, tak ada lagi yang harus kulakukan, semua percuma.”
“Tidak ada yang percuma dalam membela kebenaran,” timpal Rossistar.

“Pergilah, tinggalkan aku sendiri.”
“Suripsun, kau akan menyesal saat bumi hancur,” ujar Rossistar seraya pergi meninggalkan Suripsun. Hal yang sama juga terjadi pada Selirmoon, ia juga sudah tidak mau lagi berjuang bersama Suripsun. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Black Circuit, ia menantang Rossistar untuk datang ke bukit Laguna Seca. Rossistar menerima tantangan tersebut. Tapi, ternyata itu hanyalah taktik Black Circuit saja, ketika Rossistar sampai di bukit tersebut, Black Circuit menawan Rossistar, karena Black Circuit tahu, tanpa Suripsun dan Selirmoon di sampingnya, Rossistar tidak punya kekuatan.
Suripsun yang mendengar kabar bahwa Rossistar ditawan, langsung menuju bukit Laguna Seca. Di tempat yang sama, Selirmoon juga tengah berusaha menyelamatkan Rossistar. Bukannya berjuang bersama-sama, Suripsun dan Selirmoon malah bertengkar.
“Kenapa kau di sini?!” tanya Suripsun ketus.
“Aku akan menolong Rossistar.”

“Menolong? Bukankah semuanya ulahmu?” tuduh Suripsun sambil tersenyum sinis.
“Apa maksudmu, Suripsun?”
“Kau tidak usah berpura-pura. Kau sengaja menjebak Rossistar kedalam permainan cintamu. Bersekongkol dengan Black Circuit, kau licik!”
“Suripsun, jaga mulutmu!”
“Kenapa, kau malu heh!”
Terjadilah pertempuran sengit antara Suripsun dan Selirmoon. Kekuatan matahari dan bulan beradu. Permukaan bumi menjadi gelap seketika, semua orang panik. Selirmoon tak berdaya menghadapi kekuatan Suripsun, karena pada siang hari kekuatannya memang terbatas. Dengan perasaan terluka, Selirmoon pergi meninggalkan tempat tersebut.
Adapun dengan Suripsun, ia berhasil menyelamatkan Rossistar. Ia pun berjuang sendirian untuk membasmi kejahatan, namun kekuatan mataharinya hanya berfungsi pada siang hari. Jika siang hari tidak bisa membuat ulah, maka malam hari pun jadilah. Itulah yang menjadi prinsip Black Circuit. Rossistar tidak ingin kejadian ini terus berlarut-larut. Ia berusaha mempersatukan kembali duo pembela kebenaran.
Rossistar membujuk Suripsun untuk mencari Selirmoon yang menghilang sejak pertengkarannya dengan Suripsun di bukit Laguna Seca. Namun Suripsun terlalu keras kepala, ia menolak ajakan Rossistar.
“Kalau kau tidak mau, aku akan pergi sendiri untuk mencarinya,” ucap Rossistar sambil berlalu.
Selirmoon menjalani hari-harinya sendirian, ia merasa ada seuatu yang hilang. Tak bisa dipungkiri, ia sangat merindukan sahabatnya, ia pun mencari Selirmoon. Tujuh purnama ia mencari Selirmoon, tapi belum juga ia temukan. Sampailah pada sebuah bukit yang bernama Jerez, ia menemukan Selirmoon yang tergeletak lemah di atas hamparan rumput hijau. Ternyata, pertempuran tempo hari menguras semua kekuatan Selirmoon.
Suripsun segera merangkul sahabatnya, tak ada suara yang keluar dari mulut Selirmoon. Matanya tertutup, tarikan nafasnya begitu pelan. Suripsun menggoyang-goyangkan tubuh Selirmoon, tetap saja sahabatnya itu tak bergeming. Suripsun menangis, tangisannya menjadi hujan yang membasahi bumi. Ia salurkan kekuatan mataharinya kepada Selirmoon.
“Kau harus tetap bersinar, Selirmoon,” ujar Suripsun terisak-isak.
Tepat pada malam ketiga, setelah mendapatkan transfer energi dari Suripsun, Selirmoon mulai bisa membuka matanya.
“Suripsun, terima kasih….” ucap Selirmoon pelan.
Suripsun menggeleng, lalu dirangkulnya erat-erat sahabatnya itu sambil terus menangis.
“Maafkan aku, semua salahku.”
“Sudahlah, lupakan hal itu. Berhentilah menangis, kalau kau terus menangis, maka bumi akan banjir, kau tahukan hal itu.”
Suripsun cepat menghapus air matanya.
“Mulai sekarang, kita tidak boleh bertengkar lagi. Kita jangan sampai melupakan cita-cita kita yang telah ditanamkan Sang Maha Guru, Dude.”
Suripsun tersenyum, diacungkan jari kelingkingnya.
“Aku janji….”
Selirmoon mengaitkan jari kelingkingnya ke jari Suripsun. Mereka berdua tertawa bahagia.
“Aku senang, kalian berdua sudah berteman kembali.’
Tiba-tiba Rossistar muncul, mengagetkan duo pembela kebenaran.
“Rossistar!” sapa Selirmoon dan Suripsun berbarengan.
Rossistar tersenyum seraya berkata, “Aku minta maaf, gara-gara aku, kalian berdua bertengkar. Saatnya aku kembali ke tempat asalku, tapi sebelum aku pulang, aku mau menunjukan sesuatu pada kalian berdua.”
Rossistar memejamkan matanya sesaat, lalu ia mendongakkan kepalanya, memandang langit malam yang kelam. Dengan kekuatan bintang yang dimilikinya, Rossistar membuat gugusan bintang berbentuk tulisan indah.
Selirmoon dan Suripsun, aku cinta kalian berdua


*Selesai*

+ Add Your Comment