SAHABAT SEJATI(2): NAMANYA NAYA

Hari senin, semua orang bilang I dont like Monday.  Justru aku suka hari senin, itu karena bisa ketemu Nael lagi.   Dan hari ini ada yang baru disekolah.   Yup, seorang murid baru di kelasku.  Dia adalah Naya pindahan dari Jakarta.
Naya sangat cantik semua orang menyukai nya termasuk aku dan Nael.   Dengan rambut panjang sebahu,kulit putih dan bentuk badan ideal. Sebagai perempuan dia diciptakan nyaris sempurna ditambah sikapnya yang ramah pada kami.
“Gila,cakep bener si Naya..!" Nael begitu terkagum kagum. "Ayo kenalan,"katanya.
"Ok."jawabku kami menghampiri meja tempat duduk Naya.  Gadis itu masih malu malu, mungkin  belum terbiasa di kelas barunya.
"Alo.. kenalan dong.." Sapa Nael.
" Eh.. hm.. boleh..." Respon Naya.
" Kenalin namaku Nathanel, panggil Nael saja."
Naya tersenyum " hai Nael, aku Naya.."
"Aku Diaz" Tidak mau kalah aku mengenalkan diri juga
" Naya," katanya sambil menjulurkan tangannya.
Aku perhatikan raut wajah Nael saat memandang Naya.  Wah..! si brengsek ini jatuh cinta ke gadis itu.  Ini jelas terlihat ,Nael begitu gugup saat bicara dengan Naya, wajahnya keringatan dan kata-katanya belepotan.
Mereka berdua terus berbicara.. aku? Yah ,sepertinya dianggap tidak ada.   Sialan kamu Nael!!" Eh, aku ke kantin dulu ya? "Sebaiknya aku pergi dari pada dijadikan kambing Congek..! Dari kejauhan aku perhatikan mereka, ternyata mereka cepat akrab dan sepertinya Naya nyaman bicara dengannya.   Jujur saja, aku tidak suka melihatnya.
Saat pulang sekolah Nael banyak bicara tentang Naya, dia inilah, dia itulah, panas telingaku..! Aku cuma bisa diam , dia tidak tahu apa yang aku rasakan.
"Eh.. nanti sore kita jalan yuk?" ajakku, siapa tau dia bisa melupakan gadis itu.
"Gak hari ini ya? gue lagi males nih.."  tolaknya. Aah dasar penyakit orang jatuh cinta.
Ini baru permulaan, beberapa hari kemudian mereka dekat dan semakin dekat, si Nael benar benar mengacuhkanku ! Bagaimana ya caranya supaya aku bisa dekat lagi dengannya? 
Hm.. sebenarnya yang tolol itu aku,seharusnya aku mengerti kalau dia itu sedang jatuhcinta,wajarlah kalo dia ingin selalu dekat perempuan itu.   Rasanya tidak pantas ku cemburu pada si Naya.  Mungkinkah mereka sudah pacaran? sebaiknya aku cari tahu ke orangnya.Aku mendekati pasangan yang dimabuk cinta itu. "Alo,pacaran  mulu..!"sapaku.
"Ah elu, siapa yang pacaran? kita cuma ngobrol aja, ya kan Naya?"
"Bohong banget, udaah jangan ditutup tutupi,kalian sudah resmi pacaran? " Langsung saja kutanyakan ke intinya.
Terlihat Naya malu malu , gadis itu menundukan wajahnya. Dasar cewek..!!
"Ah.. eh.. elu ada ada aja.." kalau kulihat tampangnya ,Nael tidak suka dengan ocehanku.Aku tidak peduli , terus saja aku mengoceh.
"Eh, Naya dia suka ngomongin aku nggak?"tanyaku
"Ngapain ngomongin elu, kayak gak ada bahan pembicaraan aja," canda Nael terdengar tidak lucu di telingaku.
"Iya, dia suka ngomongin kamu, katanya kamu sahabat terbaiknya.   Kalian berteman sangat akrab,"  kata Naya.
"Owh..," Komentarku. Aku berusaha terus nempel dengan mereka, gerah rasanya kalau melihat mereka bicara cuma berdua.   Aku tahu Nael tidak akan suka. Aaah .. aku tidak peduli..!
"Eh, Nael .. gimana kalau nonton ke bioskopnya bertiga aja bareng Diaz? " kata Naya ditengah ocehanku yang tidak penting itu.
Aku terdiam...
"Hah? kalian mau nonton bioskop ya?"tanyaku.
"Yup.. mau ya nonton bareng kita?" tawar Naya.."Pasti seru kalau kita bertiga jalan bareng," tambahnya lagi.
Aku melihat wajah Nael yang semakin tidak suka.
"Eh.. elu kan ada acara sendiri ya?" Nael berusaha menahanku
"Nggak, aku bisa kok ikut kalian nonton bareng.. pasti seru..!" Aku menaaangg...!
Saat pulang sekolah Nael marah padaku,dia kecewa dengan sikapku tadi."Elu kenapa sih? kok tega ganggu acara gue sama Naya?   Elu tau kan gue lagi pendekatan sama Naya?"katanya kesal.
"So whaat? silahkan PDKT sama si Naya, gue gak bakal ganggu.  Gue cuma mau ikut nonton bareng aja,"  Alasanku masuk akal gak ya?
"Eh, elu jujur ya,elu gak suka ya gue deket deket si Naya?" tanya Nael.
" Gak kok silahkan aja elu deketin si Naya," kataku tenang.
"Jangan boong..!!" Nael beremosi. "Gue tau elu berusaha menggagalkan hubungan gue sama si Naya kan? " tambahnya."Elu suka dia??"
"Emang kenapa!!?"  kubalas dengan emosi pula.." Gue suka ato nggak itu urusan gue..!! Dan silahkan elu deketin terus si Naya...!!!" kataku dengan nada keras.
Beberapa saat kemudian, kami terdiam..berusaha meredam emosi masing masing.    Ini pertengkaran pertama kami, dan anehnya aku tidak tahu apa yang kami pertengkarkan.    Dia pasti berfikir aku jatuh cinta ke Naya.  Terserahlah apa yang dia fikirkan.   karena aku juga tidak tahu kenapa sampai berbuat seperti itu.
Dalam perjalanan pulang aku terus berfikir, nanti sore aku ikut mereka gak ya? kalau aku ikut keadaannya pasti tidak menyenangkan.   Ya sudahlah, lebih baik aku ikut.. sesuai dengan rencana.  Aku tidak mau Naya merasakan hal yang aneh pada kami berdua.
Aku bingung mau bilang apa ya kalau si Nael dan Naya datang jemput aku?  Masa aku bersikap ramah padahal tadi siang kami bertengkar ?   Sebenarnya aku malas juga ikut dengan mereka.
"Diaaz..!" Terdengar suara Nael memanggil namaku. Segera aku keluar rumah dan berusaha bersikap wajar..
" Ah, datang juga kalian...!" kataku ramah
"Pasti dong datang, kita kan sudah janji  ajak kamu.."   Ucapan Naya manis sekali.
"Ya sudah ayuk kita berangkat." Aku bergerak mendekati mereka.
Selama perjalanan aku banyak diam, yang pasti aku hanya bicara seperlunya dan itupun hanya pada saat Naya bertanya padaku.   Nael sama sekali tidak bicara padaku. Ah.. biar saja...
Benarkan ? aku sama sekali tidak mengganggu acara PDKT nya Nael, karena aku biarkan mereka bicara berdua, sedangkan aku hanya konsentrasi menonton film.  Ahhhh!! kalo saja tadi aku tidak ikut...!
Film pun telah berakhir,  hadeehh..! aku tidak tahan lagi melihat keakraban mereka..!  Kalau aku tetap bertahan disini, bisa bisa aku jadi gila..! "Eh... kayaknya aku pulang duluan ya?"kataku."Barusan ibuku SMS disuruh bantu bantu di rumah.."
"Yaah.. gak seru dong gak ada kamu.."  Kata Naya dengan suara manjanya
"Kapan kapan kita kan bisa jalan jalan lagi.."  Padahal jauh dalam hati aku kapok jalan sama mereka lagi.." Ok Nael, Naya .. aku pulang ya?  Bye...!"
 Aku segera pergi meninggalkan mereka berdua. "Hati hati..."
Suara itu terdengar beberapa meter setelah aku pergi.   Suara siapa ya? Nael atau Naya? Entahlah tidak jelas.

+ Add Your Comment