SAHABAT SEJATI SEASON II: DIPERMAINKAN CINTA

Sore ini aku mengantarkan Peter ke Bandara, sudah dua malam kami menikmati kebersamaan, walaupun sempat terganggu oleh kejadian kemarin di supermarket. Aku senang semuanya beres. Peter tidak marah lagi soal Nael, yah walaupun dia sudah memperingatkan aku untuk tidak berkomunikasi lagi dengannya.

"Yank.. kamu jaga diri ya ? jangan terlalu berat bekerja, sedikit sedikit bersantailah sama temen temen kamu. Ibadah juga jangan lupa." katanya..
Aku tersenyum memandang wajahnya , bola matanya jernih sekali." iya..." jawabku nurut sambil membelai pipinya.

"Oh iya, aku hampir lupa.. Hari Sabtu besok di perusahaan akan ada peresmian kantor cabang." kata Peter sambil menepuk bahuku. " Kamu mau dampingi aku? "tambahnya.
Aku mengernyitkan dahi. " kok?? Kamu gak malu gitu? " Tanyaku.." Gah ah.. aku gak mau , malu.. apa kata karyawan kamu nanti.." Segera aku menolak ajakannya.
"Ah.. biar aja. Aku yakin mereka juga tahu kok. Ini perusahaan aku sendiri, bebas mau ajak siapa aja." Katanya tenang.

Aku hanya diam, tidak bisa berkata kata. Bingung juga, seumur umur belum pernah menghadiri acara formal seperti itu didampingi oleh seorang lelaki.
Peter menggenggam jemariku erat. "Mau ya? "
"Aku gak enak aja. takut grogi, nanti mereka malah bertanya tanya ... aku takut aja image kamu jelek ..."
Peter tersenyum, "Gak lah... masa pacarin kamu Image aku rusak? yang ada bakal naik. Kamu salah satu orang terpandang loh di Jakarta. Lagian mereka tahu kok aku Gay, dimeja kerjaku aku taruh bingkai foto kamu.."
Aku tersenyum dan melayang dengan kata katanya. " Terpandang apaan... " aku tertawa...
"Loh... kamu gak sadar gitu? abis diwawancara di majalah Business itu nama kamu sering disebut sebut loh di Jakarta"
"Hahahah.. oya?? " Aku sedikit grogi dan bangga dipuji seperti itu.


Akhirnya kami tiba di Bandara, sebelum turun dari mobil Peter memelukku dan mencium Dahiku...Ah.. akan lama lagi aku menunggu dekapan hangat seperti ini. Bersabarlah minggu depan aku akan menemuinya. Peter sekali lagi memandang wajahku, dia tersenyum manis sambil membelai rambutku.
Dan kami turun dari mobil mengantarkan Peter masuk ke dalam.

Kembali aku sendiri, apartemenku akan sepi seperti biasanya. Didampingi alunan lagu lagu mellow Michael Bubble aku terus melaju di sepanjang jalan yg lengang. Aku malas pulang, pingin pergi ke suatu tempat sekedar buat mengisi kebosanan ini. Sebaiknya aku ajak Eka

"Halo..." terdengar suara Eka disana
"Hei, Ka.. lagi ngapain?"
"Aku lagi iseng aja depan komputer" katanya..." Lagi dimana nih? kok berisik ?"
“Aku lagi dijalan nih. .. abis nganterin Peter ke bandara. " kataku..
"Ini langsung balik?"
"Justru itu aku telepon kamu, pingin ajak ketemu... lagi jenuh nih..." aku tertawa....
"Yeah.. baru aja ditinngal sebentar, udah jenuh lagi.."
kami tertawa... " Yaudah, kita ketemu di kafe biasa ya?"
Aku menutup sambunganku


Tidak butuh waktu lama aku menunggu Eka, karena aku tahu dia tipe orang On Time. Aku sudah menunggu lengkap dengan minuman untuk kami. Aku sudah tahu minuman favoritnya , tidak perlu tanya tanya lagi pesanan dia.
Benar juga sesaat kemudian muncullah sosok tinggi ganteng bernama Eka .
" Menunggu lama..? " katanya
Aku hanya menganggukan kepala sambil tersenyum
" Oya..? "
"Hahaha... Nggak lah... ni aku jg barusan nyampe."kataku
Kami tertawa ...
"Aku kira Peter ambil cuti supaya bisa lebih lama sama kamu.."
"Ah.. orang sibuk kayak dia, mana mungkin mau cuti.."kataku
"Tapi kan seenggaknya dia bisa luangkan weekend bareng kamu."
"Yup..." kataku..." Dan minggu depan giliran aku yang weekend di tempatnya dia"
"Oya?"
Aku menganggukkan kepala."Kebetulan dia mau ada acara peresmian kantor cabang, dan aku diminta buat dampingi dia."

Eka yang tengah minum tersedak... " Ugh.... sorry.." katanya sambil melap bibirnya dengan tissue.
"Kaget ya? sama aku juga..." Aku tertawa
"Kok bisa? gimana reaksi orang orang nanti..."
"Gak taulah, cuma dia bilang orang orang tau tentang keadaannya, jadi gak perlu khawatir"
"Dan kamu mau aja?"
"Aku sempet nolak sih, cuma Peter terus desak... yah mau gimana lagi.." kataku
Eka hanya tersenyum ....
"Gimana? kamu ada cerita apa? lagi deket sama siapa nih?" rayuku
"Ah.... Az.. aku lagi gak mood cari pacar saat ini." katanya " Sibuk aja lah sama kerjaan kantor".

Aku tersenyum, sudah 3 tahun Eka hidup sendiri. Terakhir dia menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang katanya lelaki sempurna yang pernah jadi pacarnya. Tapi sayangnya waktu itu Eka melakukan kesalahan fatal yang tidak bisa dimaafkan lelaki itu. Sampai sekarang Eka masih menunggu, untuk cari cara kembali lagi padanya. itu janji Eka. Terkadang penasaran seperti apa sih lelaki yang dimaksud Eka. Sampai sampai buat temanku itu mabuk kepayang.

Seminggu telah berlalu, sesuai rencana aku akan mneghadiri acara peresmian kantor barunya Peter, menemaninya. Demi menjaga image dia aku sudah memesan khusus Jas ke desainer langganan. Aku harus tampil sempurna untuknya dan tentu saja untuk diriku sendiri demi menjalin relasi dengan orang orang penting di acara itu.
Saat acara berlangsung aku mendampingi Peter menjalankan tugasnya. Acara berlangsung khidmad dan formal. Suatu ketika Giliran Peter menyampaikan pidato ya ke depan tamu undangan. Aku terkesima, Inikah laki laki yg jatuh cinta padaku? laki laki yang dimataku sangat sempurna . Pintar, gagah , Mapan dan Mandiri. Suatu hari aku berharap semua kelebihannya bisa tertular kepadaku.

Acara Peresmian telah selesai diikuti pesta pada malam harinya. Tuhan ... Aku lelah sekali. Untungnya Peter selalu menemani, lelahku sedikit berkurang bila disampingnya. Aku menikmati makanan kecil karena memang saat ini aku lapar sekali, sementara Peter pergi sejenak melayani tamu tamu yang hadir. Aku menikmati makananku sendirian tanpa sadar melihat dua orang lelaki yang menurutku seperti pasangan. Lelaki pertama sudah berumur dan yang kedua nampak seumurku, kalau kulihat gerak geriknya dia seperti.... Nael!!

Haa..!! Masa iya?? aku perhatikan lagi dengan seksama. Oh Tuhan, itu benar Nael. Mau apa dia disini? apakah lelaki yg lebih tua itu pacarnya? atau pelanggannya? aahh.. aku tidka mau tahu. Segera aku cari tempat sembunyi agar posisiku tidak terlihat olehnya. Nampak Nael disana melihat lihat sekitar, seperti hendak mencari sesuatu. Tuhan jangan pertemukan aku dengannya... apalagi saat ini.

Beberapa saat akhirnya aku terbebas, aku tidak melihat bayangan Nael disekitarku. Sepertinya dia sudah pulang. Lama lama aku pusing juga berada di tempat ramai ini. Maka aku berjalan keluar menuju taman sekedar mencari udara segar dan keheningan, biarlah Peter tuntaskan tugasnya sendirian..Ada kursi di taman , maka aku berjalan ke arah sana dan duduk.Aku longgarkan dasiku yang seharian mencekik leherku. Ahh.. lega rasanya.

" Lelah...? "seseorang bicara padaku
Saat aku menengok ke arah suara.. itu adalah... Nael...
Nael nampak santai dengan rokoknya. sesaat kemudian dia menghampiriku.
"Mr Perfect.. sedang apa sendirian disini? kasian pacar elu sibuk sendiri didalam.."
" Aku kecapean Nael.. " kataku
"Ya sudah aku temani aja elu disini, Nael duduk di kursi sebelahku.."
"Loh lelaki yang tadi itu mana? "tanyaku
"Tau dari mana gue dengan seorang lelaki? "
Ya Tuhan , aku salah bicara..
"Hahah... ketahuan elu ngawasin gw ya dari tadi" tebaknya
"Bukan.. bu .. kan gitu.. tadi sempet lihat didalam kamu sama seorang lelaki" Aku bela diri

Lagi lagi dia meyebarkan jurus mautnya.. mata itu, menatap mataku hingga kedalaman hati ini.. Tuhan ,jantungku berdetak tidak karuan.
" Pulang ke Bandung kapan?" tanya Nael
" Minggu sore kayaknya.."
Sesaat kami berpandangan lagi... lama... lebih lama..... Tuhan... katakan ini bukan cinta.
"Mau pulang bersama?" tawarnya
"Hm.. " aku terdiam...
Handphoneku berbunyi
"Sayank kamu dimana?" Terdengar suara Peter disana...
"Oh... aku .. aku ada di taman, iya iya sekarang juga aku kesana.."
Aku bergegas pergi tanpa sempat bicara lagi dengan Nael.
Tuhan jangan biarkan cinta ini mempermainkan aku........

+ Add Your Comment