SAHABAT SEJATI SEASON II : NAEL IS EVERYWHERE

Tuhan .. benarkah ini yang aku lihat? atau hanya mimpi buruk? mungkin gara gara aku memikirkan Nael tadi siang. Sial! ini nyata lelaki yang sedang menari di depanku adalah Nael. Dengan hanya memakai pakaian dalam dia terus menari di depanku, merayuku, menciumku....

Aku ingin keluar , aku ingin keluar dari neraka ini!!

"Aah.." Aku mendorong tangan Nael yang dari tadi terus mengerayangi badanku. " Gw harus segera pulang... gw ada urusan besok pagi..."
"Loh?? kok? ini belum puncaknya sobat??" kata Bobby sambil tertawa tidak karuan .. dia sudah mabuk rupanya.
"Nikmati saja sendiri... gw sama sekali gak menikmatinya..." aku merapikan pakaianku dan segera keluar dari ruangan itu.
"Sobat tunggu...." teriak dimas
Aku tidak menghiraukan mereka... bergegas aku keluar terburu dan kusiapkan kunci mobilku. Aku tidak tahan disini.

Di area parkir aku yang kebingungan mencari Mobilku terus menyumpah nyumpah tidak karuan...
"Sialan..!" ku acak acak rambutku.... gelisah sekali rasanya.
Akhirnya aku berhasil menemukan sedan hitam ku.
Segara aku masuk... terdiam , bingung dengan kejadian tadi.Banyak sekali pertanyaan di kepala ini. Satupun aku tidak menemukan jawabannya.Seseorang mengetuk kaca mobil. Nampak Nael disitu.

" Boleh masuk?"
Aku mengangguk... maka Nael pun duduk di kursi depan."Gara gara gw elu pasti gak nyaman begini ya? "katanya ." Ayo kita minum...kita mabuk saja malam ini.."
Aku hanya diam...
"Biar gw yang setir mobilnya..."Aku malah mengiyakan.

Kami tiba di sebuah bar kecil. Nael sudah memesan beberapa minuman keras untuk kami. Nael menatapku..tersenyum
"Elu berubah sekarang....menjadi seorang Mr Perfect. Gw seneng akhirnya tau kabar elu.."
Aku menatap dingin lelaki itu... Aku minum segelas penuh minumanku...”Gw? yah elu lihat sendiri lah.. gw bahagia sekarang,lelaki sempurna , uang disekitarku... bahkan elu pun bisa gw beli!!"
"Maafin gw Az..gw tau elu gak suka liat gw seperti ini.."
"Gak pernah terfikirkan sama sekali di kepala gw elu bisa kayak gini. Apa yang terjadi ? Elu bilang elu benci orang kayak gw.. tapi kenapa elu malah masuk ke dunia kayak gw??"
"Yah semua bisa terjadi ... "
"Seharusnya waktu itu elu diam aja waktu gw cium, gak usah merasa sok suci..!"kata kataku mulai tidak karuan.Nael membiarkan aku bicara tidak karuan, dia hanya diam mendengarkan dan tersenyum.

Aku terbangun karena terdengar suara ... saat kubuka mata..silau, belum lagi kepalaku pusing sekali. Aku lihat sekelilingku ,di mana ini? oh ini di Apartemenku. Nampak disana seorang lelaki berpakaian rapi.

"Nael, elu ada disini? " aku ingat ingat lagi apa yg terjadi semalam."Gw mabuk kah?"
Nael menganggukan kepala "iya sayang..." dia tersenyum..."Elu hebat semalam.." bisiknya...
Aku terkaget... " Apa?? semalam kita..??? "
Nael hanya tersenyum nakal. Ok, gw harus pergi... elu kalo butuh gw telpon aja si Madam.. dia akan kasih tau elu tarifnya.
"Sebentar..." aku mengambil buku cek.. dan kuisi sejumlah nominal disana." Maaf gw gak pegang uang Cash.."
"Elu bener bener memeperlakukan gw seorang pelacur ya? " katanya
"Maaf..." aku bingung..." tadi elu bilang soal tarif.... aku pikir..."
"Hahahah... sudahlah, gw juga sadar diri kok." Katanya sambil menerima selembar cek dariku. Nael mendekat , dan dia mencium bibirku..Aku hanya menutup mataku , menikmatinya.
"Itu balasan ciumanmu 10 tahun yang lalu" bisiknya lembut. Dan dia pun berlalu sambil melambaikan tangannya.

Aku periksa handphone ku. Nampak berpuluh puluh panggilan tak terjawab disana. Maafkan aku Peter, aku benar benar berbuat kesalahan. Baik, kini aku tau kabar Nael. tidak perlu aku memikirkan dia lagi.Aku hubungi Peter, khawatir dia berfikir macam macam.

"Alo... yank"
"Morning...gimana pagi kamu? "
"Yeah sedikit pusing... aku pulang telat gara-gara kumpul sama teman"
"Kamu mabuk semalam? "
Oh God! aku salah bicara... "Hm..."
Peter hanya tertawa..."Ya sudah, kamu minum obat lah, apa rencana kamu hari ini? langsung ke kantor baru kamu kah?"
"Kayaknya iya... ada beberapa hal penting yang harus diurus... Kamu lagi ngapain?"
"Aku baru beres sarapan.. eh dapat telepon dari kamu. senangnya.."
"Aku bakal lebih seneng kalo kamu dateng nemuin aku. Kangen rasanya..pingin cium kamu"
Peter tertawa.. " Kalo aku kangen gak tahan pingin........"
Kami tertawa....." Yang pasti aku kangen... sangat kangen kamu... Love u honey, jaga diri ya disana. Nanti kalo urusan kerjaan sudah kelar aku wekeend di bandung"


Aku beranjak dari ranjang.. bersiap untuk mandi. Aku pandangi ranjang itu.. benarkah semalam kami melakukannya? Tuhan .. kenapa kau buat aku mabuk.. setidaknya aku bisa merasakannya. Aku hanya tersenyum. Khayalan gila apa lagi ini? aku ingin menemuinya lagi. Tapi kali ini berbeda aku temui dia sebagai sahabat lamanya, yah walaupun dia tidak mau mengakuinya. Aku cuma ingin dengar ceritanya dan ingin berbuat sesuatu buat dia. Tentu saja ini harus tanpa sepengetahuan Peter, aku tahu seperti apa pacarku itu. Apalagi dia tahu siapa Nael itu, aku pernah membahas tentang Nael dengannya setahun yang lalu. Ah... Nael. Nael is every where.. saat SMU, 10 tahun walaupun tidak bertemu tapi aku tetap teringat dia, dan kini dia nyata ada di hidupku.

Kantor baruku tidak jauh. Masih satu jalan dengan Apartemenku. Ah, senangnya.. hari ini aku baru saja menyelesaikan tugas pertamaku. Semoga selanjutnya semua berjalan lancar, selancar hidupku beberapa tahun ini.

Sekretarisku menghubungi...
"Pak.. ada seorang tamu ingin menemui bapak. Katanya teman bapak..Bapak Eka"
Ah.. kejutan.." persilahkan saja masuk.."
Sesaat kemudian muncullah lelaki tinggi berwajah manis itu.
"Halo sahabatku..! aku mneyambutnya dengan pelukan hangat.."
"Gimana pekerjaan baru kamu? lancar?"
"Pastinya lah..." aku tersenyum
"Eh aku mau cerita sesuatu..."
"Hm... Aku tahu kamu mau cerita apa.."
Kami berdua duduk di sofa.
"Tentang Nael kan?"
Aku terkejut ..." Kok kamu tau..?"
"Semalam aku datang ke Apartemen kamu..karena sesorang telpon aku minta alamat tempat tinggal kamu.." Aku mendengarkan....
"Karena aku khawatir aku datangi apartemenmu, saat itu yang membuka pintu adalah Nael…Aku melihat kamu tidur nyenyak sekali.. tampaknya Nael merawat kamu.. dia mengganti pakaianmu, melap keringat diwajahmu.." Eka tersenyum." Sementara kamu tertidur pulas, kami berdua bicara.. Aku lihat wajahnya begitu sedih, dia begitu malu bertemu kamu di tempat yang salah. Namun dia berfikir mungkin lebih baik begini, tidak ada yang ditutup tutupi."

Aku terdiam... jadi semalam kejadian itu tidak ada? yang sebenarnya terjadi justru dia merawatku. " Ka.. kamu tau alamat rumah dia atau no Handphone nya?"
"Nggak, orang sperti dia mana boleh menyebarkan no HP ke sembarang orang..."
Aku mengangguk tanda mengerti.... " Aku harus gimana Ka?"
"Lupakan dia..! dia cuma akan mnegingatkanmu sama luka lama kamu, inget kamu punya Peter..! dia sayang kamu, lebih baik, lebih mapan, dia bisa bantu karir kamu.. itu yang penting"
"Bagaimana dengan perasaan aku? "
"Loh... kamu kan mencintai Peter iya kan?? kenapa perasaan kamu? km gak cinta dia lagi...?"
"Bukannya gitu..."
"Teman... dengerin aku.. mulai saat ini jauhi Nael! dia tidak bisa melakukan apa apa buat kamu..Inget derajat kalian beda sekarang..! "
Aku hanya bisa diam... Bagaimana aku bisa aku bisa lupa... Nama Nael selalu muncul di kepalaku.

+ Add Your Comment