TITIK REDUP SINAR-MU

By: Sabil Ananda


Aku terdiam dan termangu dihamparan bumi-MU
Tertunduk karena kesombongan dan keegoisanku
Keluh-kesah terucap ibarat cambuk yang merajam
Pantaskah?

Jika cinta untuk-MU
mengapa aku harus menangis bila aku harus kehilngan dunia,
jika hatiku tertuju kepada-MU
mengapa aku harus kecewa saat dunia tak menjadi milikku
La hawla wala quata illa billah

Kedamaian terbangkan kegalauan jiwa
Hinggap di ranting harapan
Terbanglah wahai jiwa
Hingga dirimu temui arti kehidupan
Andai dirimu lelah ketuklah pintu tuhanmu
Di sana kan kau temui sebuah kekuatan

Kesunyian menghantarkanku tuk bercengkrama dengan-MU
Iirama malam membuatku semakin hanyut dalam syahdu bait-baitMU
Ak terbawa arus gelombang kehidupan
Kemunafikan akan jiwa-jiwa pengagung pujian
Ulurkan cahaya itu, hingga aku mampu melihatmu sebelum semuanya sirna



Sudut Ungu Hatiku

30 Juni 2011

+ Add Your Comment