SAHABAT SEJATI SEASON II:ORANG ITU ADALAH ANGGA



"Ok.... sekarang elu ceritain .... ada hubungan apa elu dengan si Heaven ??" Dimas mulai hilang kesabaran. Aku hanya terdiam di kursi pasien milik Dimas.
" Tapi elu harus janji gak bakal cerita ke siapapun..termasuk anak anak Geng Setan.."
"Ok.." Dimas mengiyakan
" Lu tau kan tentang Nael.. cinta pertama gw? yang pernah gw ceritain dulu..?" Tanyaku
" Iya.." katanya... lalu terdiam sesaat.." Lu jangan bilang kalau si Heaven itu adalah Nael??" tanya dimas curiga.
Aku tersenyum... " Kenyataannya dia adalah Nael..."
" Oh My God!" Dimas terkejut. "Jadi itu sebabnya elu salah tingkah saat di Club Metropolis malam itu?" Aku tersenyum lalu menganggukan kepala.
" Sialan...! kok bisa? elu bilang dia Straight? " Dimas masih tidak percaya
" Gak.. dia akhirnya ngaku dia Gay.."kataku
" Oya.."Dimas semakin tertarik dengan ceritaku.

Kami terdiam ..
" Gw mungkin bisa paham kenapa dia mau jadi Kucing.." Tutur Dimas.. sambil melepas kacamatanya..Dia beranjak dari kursi kerja dan mengambil satu bundel dokumen. " Ini riwayat penyakit ibu Sofie semenjak dia masuk rumah sakit ini 3 tahun yang lalu." katanya sambil menyerahkan dokumen tebal itu padaku.

Aku menerimanya... disana dijelaskan bahwa ibu Sofie mengalami kecelakaan mobil yang menyebabkan kerusakan otak yang sangat parah. Hingga kini Tim dokter belum mampu mengobati , walaupun bisa itu hanya sebagian kecilnya saja. Kendala lainnnya tentu saja di biaya. Bisa dibayangkan 3 Tahun dirawat di rumah Sakit, pastinya itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

" Dan saat ini adalah masa masa kritis bagi ibu Sofie..." Kata Dimas pelan.." Dia harus segera dioperasi... Namun pihak keluarga harus menyelesaikan masalah Administrasinya dulu sebelum Operasi itu dijalankan."

Aku terdiam.... " Berapa kira kira dibutuhkan biayanya?"
" 200 Juta..."

Miris aku saat Dimas mengucapkan angka nominal sebesar itu. Seorang Nael bagaimana bisa mendapatkan uang sebesar itu? dia sendiri seperti diperas oleh mucikarinya sendiri si Madam itu.

Dimas menghampiri dan memegang pundakku..." Bantu dia Az...bukan hanya Materi.. tapi buat dia bersemangat. Lu kan sahabatnya.." Kata Dimas
Aku hanya menundukan kepala.

Setelah meninggalkan ruang kerja Dimas, aku berniat mengunjungi Ibu Sofie , ibunya Nael. Aku berjalan pelan sambil berfikir apa yang harus aku lakukan... Aku memasuki ruangan itu dan nampak Angga dengan seorang perempuan ada di sana. Aku mendekati ibu Sofie. Namun sayang dia sedang tertidur.

Aku sapa Angga.." Ngga.. apa kabar? " Sapaku
" Baik Bang.." katanya... " Oh iya ini kenalkan Sepupu Bang Nael"
Aku menyalami perempuan itu.
" Angga ... aku mau bicara sama kamu diluar. Bisa gak?" Aku berfikir Angga mungkin bisa bantu aku .
Angga meng iyakan.

Kami berada di kantin rumah sakit saat ini.
" Bang Nael kemana Ngga?" tanyaku
"Mungkin lagi kerja Bang, cari uang.." katanya pelan.
" lah .. kamu sendiri kok gak kerja? "
" Aku kerja Shift Siang .."
Aku mengangguk tanda mengerti...

" Bang... " Kata Angga ragu ragu..
" Ya?"
Angga terdiam....
" Hei... kok malah diam.. kenapa? ayo jujur sama aku..," desakku
" Aku mau bilang makasih sama Abang.."
" Haa? " Aku terheran.." Makasih buat apa?"
" Mau dekat sama Abang Nael Lagi.." Saat mengatakan itu aku lihat pancaran kesedihan di matanya..
Aku terkejut.. Ini anak tahu apa soal Aku dengan Nael..?
" Maksud kamu?"
" Aku tahu siapa Abang.."
" Dan kamu siapanya Nael? " Akhirnya aku berbalik tanya
" Aku.. Pacarnya Abang Nael.."
Tiba tiba saja jantungku terasa berhenti berdetak. Pacarnya? lelaki ini pacarnya? Ya Tuhan, pantas aku merasa ada yang aneh dengan mereka berdua.
" Tapi aku tahu siapa Abang Diaz.." Katanya..." Bang Diaz orang yang paling diharapkan Bang Nael. Aku tahu cerita kalian di buku harian Bang Nael."
Ya Tuhan.. ! Aku tidak bisa bilang apa apa..
" Terima dia ya Bang? Bang Nael sungguh sungguh mencintai Abang.." Kulihat matanya berkaca kaca.
" Lalu kamu? kamu fikir Nael sengaja bermain main sama kamu?" kataku... " Apalagi aku lihat dengan mata kepala sendiri, kamu begitu tulus dan ikhlas menjaga ibunya.."
Angga hanya menundukan kepala

" Sudahlah.. kamu jangan berfiikiran macam macam. Nael menyayangimu.., Masalah Aku dan dia itu sudah masa lalu tidak ada hubungannya lgi dengan masa sekarang." Terangku.
" Aku lihat kalian berpelukan mesra malam itu. Di depan rumah kami..."
Haa?? rumah kamii??? " Tunggu... Kalian tinggal bersama? " Tanyaku curiga..
" Iya... Bang Nael sudah menjual rumahnya untuk biaya perawatan ibunya. Dan akhirnya aku meminta Bang Nael tinggal di rumahku.."

" Masalah malam itu, maafin aku ya Ngga.., kami cuma terbawa emosi karena sudah lama tidak bertemu. " Aku berusaha jujur ke anak itu.." Aku sendiri sudah ada pacar... jadi gak mungkin lah kami pacaran" Aku tersenyum berusaha meyakinkan lelaki itu.
Angga masih terdiam...
" Kalian hubungan sudah berapa lama? " tanyaku
" 5 Tahun..."
" Haaa!!!" aku terkejut "Lama sekali.." Aku takjub

Angga Hanya tersenyum
" Waktu itu aku berumur 19 tahun dan Bang Nael 23 Tahun" Kata Angga bangga
" Sialan...! dia pacaran sama brondong..! " Candaku .. lalu tertawa sesaat kemudian

"Bang Nael itu senior aku waktu di kampus dulu... " ujar Angga

Berarti Nael sempet kuliah dong...
" Lalu? " Aku pancing dia untuk menceritakan hidup Nael beberapa tahun yang lalu.
" Waktu itu abang Nael berbeda dari yang sekarang. Dia ceria sekali dan suka becanda. Dan aku salah satu korban candaannya.. " Kata Angga sambil tertawa... " Eh gak taunya dibalik itu Bang Nael ternyata ada hati ma aku hahahaha" dia malah tertawa.
Aku suka melihat anak itu gembira... " Lalu..? "
" Ya akhirnya kita pacaran lah... seperti layaknya pasangan Gay lainnya." katanya "making love ..." bisik Angga
Aku ikut tertawa.
" Cuma sayang.. keadaan berubah semenjak kecelakaaan Ibunya Abang 3 tahun yang lalu. Ibu sakit parah yang mengharuskan beliau dirawat dirumah sakit sampai sekarang."

Angga menghela napas panjang.
" Abang gak punya pegangan untuk biaya berobat ibu. Akhirnya abang putuskan untuk berhenti kuliah dan mencari pekerjaan."Katanya.. " Sudah berkali kali Abang keluar masuk kantor , berganti ganti pekerjaan dengan alasan upah tidak cukup untuk biaya pengobatan ibu. "

Sejenak Angga Terdiam
" Hingga suatu hari Abang bertemu dengan seorang tante-tante yang menawarkan pekerjaan yang sekarang ini . Sebagai seorang Kucing. pendapatannya emang besar, bisalah untuk menabung biaya operasi ibu."
" Lalu... kamu tidak kecewa Nael ambil keputusan ini? " Tanyaku
" Ah.. aku bisa apa bang?? saat itu aku cuma seorang Mahasiswa yang gak punya duit. Aku gak berhak larang larang Bang Nael." katanya" Cuma.... Waktu itu Abang minta izin sama aku. dia tidak akan lakukan kalau aku gak ikhlas "
Aku tersenyum.. dan memandang wajah Angga. Beruntung Nael memiliki pacar seperti dia. Sederhana, Polos namun Baik hati.
" Dari ceritamu itu.. Aku yakin Nael sangat mencintai kamu. Setelah apa yang kamu lakukan buat dia. Jaga dia, berikan motivasi kuat buat dia. Kamu adalah inspirasinya. Gak ada kamu... Nael tidak akan bertahan seperti ini..."
Lelaki itu menangis.." Makasih Bang..."
Aku tersenyum sambil memegang Bahunya...

" Aku dengar Tante Sofie harus segera di operasi ya?" Aku mulai bertanya serius ke Angga
Angga terdiam... " Itu dia Bang...Kami belum ada duit buat biaya operasi ibu."

Aku terdiam sejenak.. berusaha meyakinkan diri bahwa tindakanku benar...
" Gini... untuk biaya operasi tante Sofie biar aku yang urus. kamu urus aja semua keperluan lainnya" kataku bersemangat
" Ah Bang... aku gak bisa ... aku takut Bang Nael marah.. " kata Angga
" Bukan saatnya kita mikirin egonya si Nael... ini menyangkut hidup tante Sofie.."bujukku

Angga masih kebingungan...\
" Udaah... Nael urusanku.." kataku mantap
" Aku takut Bang..."
"Kamu tuh mau gak sih Tante Sofies sembuh??" aku sedikit emosi
" Ma mau.." Katanya ketakutan
" Sip.. aku akan masukan dananya ke rekening kamu.. tolong kamu gunakan dana itu buat semua kebutuhan pengobatan Tante sofie...." Kataku mantap
" Bang...." Angga kini benar benar menangis
" Ya? "
" Aku gak tau gimana caranya berterima kasih sama abang.."Angga masih menangis
" Dengan menjaga Tante Sofie dan Nael tentunya... kamu bayar dengan itu saja.." Aku tersenyum


Ah.. Tuhan barusan adalah percakapan yang sangat menyenangkan bagiku. Ternyata Angga adalah Pacar Nael..., aku sedikit terkejut namun akhirnya puas karena Nael tidak memilih orang yang salah untuk dijadikan kekasihnya. Kenyataan ini sangat menyadarkanku... Peter adalah satu satunya dan tidak ada yang bisa gantikan dia di hatiku, walau Nael sekalipun.


+ Add Your Comment